Beranda Banten Camat Jayanti Sebut Banyak Upaya Lain Selain Penyediaan TPST

Camat Jayanti Sebut Banyak Upaya Lain Selain Penyediaan TPST

568
0
BERBAGI

Kabupaten Tangerang, Warta Reformasi – Camat Jayanti, Yandri Permana menyebutkan banyak hal yang perlu di siapkan untuk penyediaan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) diwilayah. Apalagi dengan volume sampah yang sangat tinggi, dan perlu dorongan anggaran dari dinas,” katanya kepada Wartareformasi.com melalui pesan WhatsApp, Kamis (10/6/2021).

Menurutnya, masih banyak upaya lain selain menyediakan TPST. “Banyak upayanya kang diantaranya,

1. Memberlakukan sistem angkut sampah dari rumah warga dengan membentuk kelompok pengelola sampah ditingkat Rt dengan armada yang cukup, dan perlu adanya pastisifasi dari warga sebagai biaya partisifasi pengelolaan sampah.

2. Menggunakan jasa petugas pengelola TPST diwilayah lain yaitu di Sodong – Tigaraksa.

3. Pemanfaatan sampah sisa makanan dengan inovasi biokenversi magoot

4. Pemanfaatan lahan TPST Cikande walaupun lahannya masih sedikit, karena yang di butuhkan idealnya seluas 6 ribu meter, dan

5. Pengangkutan sampah seperti biasa,” ujar Camat Jayanti.

Dikatakannya, kita harus mengetahui dulu berapa kubikasi/volume sampah per hari yang di hasilkan oleh masyarakat kecamatan jayanti, mungkin bisa kita hitung kurang lebih rata-rata per KK per hari menghasilkan 1 kg sampah (1 kg sampah per KK perhari). Dengan jumlah KK di kecamatan jayanti mencapai 24.000 ribu sekian, maka potensi sampah dari masyarakat kecamatan ini perhari volumennya mencapai 24 – 25 ton perhari, itu itungan paling kecil.

Kemudian, kalau kita ingin membuat wilayah ini bersih dari tumpukan sampah setiap hari minimal kita membutuhkan 5 (lima) armada truk sampah. Karena satu truk sampah maksimal bisa mengangkat 4 – 5 ton sampah. Sementara, armada yang tersedia untuk operasional wilayah jayanti hanya ada 2 (dua) unit, 1 dari kecamatan dan 1 dari UPT Kebersihan, sehingga dalam 1 hari maksimal hanya mampu mengangkat sampah sebanyak 10 ton, dan yang sisa nya 14 – 15 ton itu berserakan, dan kendalanya ada di armada truk sampah,” kata Camat.

Dirinya menyakini jika pola angkut sampah dari rumah warga bisa di laksanakan, volume sampah baik di jalan poros kecamatan maupun jalan poros nasional akan berkurang walaupun tidak 100% setidaknya bisa mengurangi. Karena tumpukan sampah yang saat ini menumpuk di sejumlah titik di jalan poros nasional kecamatan Jayanti.

“Menurutnya bukan hanya dari masyarakat jayanti saja, ada yang dari Cikande Serang, Balaraja, pedangang, perbatasan dari serang hendak berangkat kerja sambil lewat sehingga buang sampah sembarangan, dan sebagainya. Jadi intinya kendalanya ada di armada truk sampah dan disiplin warga.

“Butuh operasional pengangkutan armada yang cukup banyak dan butuh dukungan dari Dinas lingkungan hidup. Sementara, DLHK Kabupaten Tangerang sendiri untuk mengelola sampah se kabupaten tangerang saja mereka masih kekurangan kendaraan armada sehingga belum bisa melakukan pengelolaan sampah terpadu pada tingkat kabupaten,” ujar Camat.

Belum diketahui secara pasti apakah betul DLHK Kabupaten Tangerang masih kekurangan armada sehingga belum dapat melakukan pengelolaan sampah terpadu di tingkat kabupaten ?

Hingga berita ini di tayangkan, Kepala DLHK Kabupaten Tangerang dan sejumlah pejabat lainya belum dapat dikonfirmasi.**@(Romi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here