Kabupaten PALI, Wartareformasi.com – Diduga adanya Konservasi milik Perusahaan Musi Hutan Persada (MHP), mengakibatkan sejumlah gajah berkeliaran, sehingga merusak kebun milik warga dan hampir masuk di pemukiman warga.
Dari data yang dihimpun, ada Puluhan Gajah liar berkeliaran, di kebun milik warga di Dusun IV Desa Semangus Kecamatan Talang Ubi, kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir.
Lukman salah satu warga Desa Semangus, membenarkan adanya keberadaan Gajah Liar, diakibatkan Konservasi Lahan di PT Musi Hutan Persada.
“Warga sudah satu bulan ini diresahkan adanya keberadaan Gajah Liar, dan Gajah juga sudah merusak kebun milik puluhan hektar, ” ujarnya, Rabu (5/2/25).
Lebih Lanjut, Gajah biasanya keluar di malam hari, dan warga sudah berupaya semaksimal mungkin, untuk mengusir gajah dengan membunyikan suara yang keras.
“Kami meminta Pemerintah dan DPRD kabupaten PALI, agar menindak lanjuti permasalahan ini, jangan sampai warga setempat diresahkan, dan disini meminta ganti rugi kepada pihak perusahaan, apabila itu terbukti Konservasi,” pungkasnya.
Hal itu juga disampaikan Kepala Desa Semangus, Lian Sasnadi mengatakan dengan adanya keberadaan Gajah ini warga dibuat resah, dan hampir masuk pemukiman warga.
Ia menuturkan sudah berkomunikasi dengan BKSDA Provinsi Sumsel, untuk menindak lanjuti permasalahan ini, agar gajah tersebut bisa diamankan.
“BKSDA memang sudah datang ke Desanya, akan tetapi hanya sebatas memoto, dan hingga saat ini tidak ada tindak lanjut tentang permasalahan gajah liar, apakah mau ditangkap dan diamankan,” tandasnya.
Ditambahkannya, dengan adanya Gajah Liar, Pemdes bersama warga akan melakukan rapat terlebih dahulu, dan akan berkoordinasi dengan Legislatif, untuk menyelesaikan masalah ini.
“Semoga masalah ini bisa diselesaikan, dan warga tidak resah, sebab gajah liar sudah menelan korban beberapa waktu yang lalu, yakni warga Semangus itu sendiri,” tutupnya.**@Red
