Jakarta, Wartareformasi.com Dalam momentum perayaan Ke-77 Hari Guru Nasional (HGN) yang bertepatan dengan, Jumat (25/11/2022), merupakan hari berdirinya PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) tidak bisa dipungkiri peran guru mulai dari era sebelum Indonesia Merdeka sampai sekarang guru adalah pejuang pendidikan untuk mendidik anak bangsa sesuai dengan tantangan dan kondisi yang dihadapi bangsa Indonesia.
Saat ini Indonesia sudah mencanangkan untuk meraih Indonesia Emas tahun 2040 dengan tantangan ciptakan SDM (Sumber Daya manusia) yang tangguh dalam mewujudkan Indonesia Maju.
“Peran Guru adalah motivator, inspirator dan dinamisator bagi murid-muridnya dan menjadi suri tauladan kehidupan, tidak sedikit para pejuang kemerdekaan dan pahlawan Nasional Indonesia berasal dari Guru seperti: Ki Hajar Dewantara, KH.Ahmad Dahlan, RA.Kartini, Dewi Sartika, KH. Hasyim Asy’ari, Jenderal Sudirman, HOS Tjokro Amaninoto, Tan Malaka, Rohana Kudus dan Presiden Sukarno.
Ki Hajar Dewantara yang melahirkan semboyan “Tut Wuri Handayani” dengan makna dari belakang, seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan, Semboyan ini melekat kuat bagi para siswa dan menjadi logo Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Pada kesempatan ini, Ketua Umum Masyarakat Peduli Pembangunan Desa Tempirai (MPPDT), Subiyanto, S.Sos, S.H.,M.Kn memberikan apresiasi kepada 6 orang guru dari Desa Tempirai Raya atas capaian prestasi perjuangan pencarian ilmu pengetahuan yang meraih jenjang S1 bidang Pendidikan pada Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Universitas Terbuka (UT) dan atas perjuangannya sebagai guru yang berkiprah mencerdaskan anak bangsa di Desa Tempirai Raya.
“Kita memberikan apresiasi atas capaian prestasi ini tentu tidak muda, perlu konsistensi dan komitmen yang kuat karena kuliah di UT dituntut kemandirian dalam mengikuti perkuliahan,” ungkapnya.
Lanjutnya, Sementara aktifitas mereka sehari-hari di Desa Tempirai Raya selain sebagai guru juga banyak kegiatan lain-lain seperti berkebun dan usaha untuk menambah penghasilan karena sebagai guru swasta honorariumnya masih minim.
Adapun nama-nama guru yang sudah diwisuda yaitu :
I. Wisuda Tahun 2021 :
1. Ira Fitrayanti, S.Pd – Guru MIDM Yapika Umar Ruib
2. Deti Kurnia, SPd- Guru MIDM Yapika Umar Ruib
II. Wisuda Tahun 2022 :
1. Neska Yunita, S.Pd – Guru TK Karya Bersama
2. Sulistri, S.Pd – Guru SDN 3
3. Vera Wati, S.Pd – Guru SDN 13
4. Neska Putarman, S.Pd – Guru TK Karya Bersama.
“Keberhasilan perjuangan mereka telah memberikan inspirasi bagi para guru dan tenaga kependidikan yang lain di Desa Tempirai Raya untuk kuliah sambil bekerja, tercatat puluhan para guru yang masih kuliah dari guru Yapika Umar Ruib ada 6 (enam) orang yaitu Hoida, Sutrisno, Winda Ariska, Sari Dewi, Maryana dan Yeni Novitasari dan puluhan guru serta tenaga kependidikan lainnya di Desa Tempirai Raya.
Mereka merasa tertantang dengan kondisi rendahnya SDM di Desa Tempirai Raya khususnya dan Kabupaten PALI secara umum sekitar 40 persen buta aksara,” bebernya.
Pada kesempatan ini, Subiyanto, S.Sos., S.H.,M.Kn yang juga sebagai Dosen Hukum Ketanagakerjaan dan Jaminan Sosial pada perguruan tinggi swasta di Tangerang (STIH Gunung Jati), meminta kepada Bupati PALI, Dr. Ir. H. Heri Amalindo, M.M untuk lebih memperhatikan dunia pendidikan di Bumi Serepat Serasan seperti sarana prasarana pendidikan yang memenuhi standar kelayakan, termasuk tingkat kesejahteraan para guru dan tenaga kependidikan agar bisa memenuhi hidup yang layak.
“Karena pendidikan menjadi salah satu faktor utama untuk mendukung PALI yang Gemilang yaitu mengejar tingkatkan SDM yang tinggi untuk mendongkrak percepatan indeks pembangunan Kabupaten PALI semoga cepat tercapai,” harapnya.**@Ril MPPDT