Palembang, Warta Reformasi – Terkait dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 74 karyawan, PT. Djaja Sandjaja Internasional (Hotel Sandjaja) membantah bahwa pihaknya bangkrut. “Hal tersebut dikatakan kuasa hukum hotel Sandjaja, Rusli Bastari, S.H., namun demikian dirinya mengakui adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) karena dampak Covid-19 yang menyebabkan pihaknya merugi.
“Terkait PHK Sandjaja bukan bangkrut tidak ada itu, hanya saja memang tutup sementara dikarenakan sudah tidak ada tamu hotel yang menginap sudah beberapa bulan ini, yah kalau ada tamu 1 sampai 10 orang tidak bisa menutupi juga biaya operasional hotel,” kata Rusli, Rabu (22/7/2020).
Terkait dengan tuntutan Ek karyawan hotel Sandjaja yang hingga saat ini menunggu uang pesangon Rusli menjelaskan, saat ini sedang dimediasi oleh pihak Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Palembang.
“Yang jelas hari ini ada upaya mediasi yang difasilitasi oleh Disnaker Kota Palembang, karna pihak kami pun berharap masalah karyawan dan pihak Sandjaja cepat selesai, terkait dengan tuntutan Ek karyawan. “yah nanti belum bisa dijelaskan kepublik karena masih tahap mediasi,” ungkapnya.
Sementara kuasa hukum karyawan hotel Sandjaja Aprisal Nesidatu, S.H., menjelaskan dari hasil mediasi yang difasilitasi oleh Disnaker Kota Palembang, untuk menyerahkan rincian dan total pesangon dari 74 karyawan tersebut.
“Pihak kami diminta oleh Disnaker Kota Palembang selaku mediator untuk menyerahkan rincian dan total pesangon dari 74 karyawan hotel sandjaja. “Penyerahan rincian dan total pesangon tersebut, akan kita diberikan pada tahap mediasi lanjutan yaitu tanggal 28 Juli 2020 mendatang,” jelas Aprisal.
Diberitakan sebelumnya, puluhan Ek karyawan hotel Sandjaya mendatangi Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Palembang, untuk mengadukan terkait pemutusan hubungan kerja atau PHK secara sepihak oleh pihak hotel Sandjaya kepada 74 karyawan sejak tanggal (1/7/2020) lalu, yang hingga saat ini tanpa pesangon.**@(Ariel)
