Lebak – Banten, Warta Reformasi – Pendamping program keluarga harapan (PKH) di Desa Gunung Gede diduga mencairkan PKH secara diam-diam tanpa sepengetahuan keluarga penerima manfaat (KPM).
Pasalnya penerima manpaat ketika sebelum dipintai kartu PKH oleh pendamping sudah mengecek duluan isi ATM tersebut di BRILINK lain. “akan tetapi sesuadah di cairkan di BRILINK milik pendampin PKH diduga uang tersebut telah berkurang.
Warga penerima manfaatpun setelah mengetahui uang yang ada di kartu ATM PKH mereka diduga telah berkurang maka warga langsung melaporkan hal tersebut ke Kepala Desa Gunung Gede Kecamatan Panggarangan Kabupaten Lebak Provinsi Banten, Senin (30/4/2020).
Kepala Desa Gunung Gede, Samsudin, S.Pd, ketika dikonfirmasi terkait kartu ATM PKH warganya yang berkurang, mengatakan, “Saya sudah wanti-wanti dari sebelumnya agar pendamping jangan sekali-kali mengkolektif kartu ATM PKH apalagi sampai memiliki agen/BRILINK. “Pada perinsifnya saya tidak ingin warga masyarakat yang mendapatkan kartu PKH ada masalah,” Kata Kades.
Lebih lanjut Kepala Desa Gunung Gede, Samsudin menjelaskan, Tapi lain halnya dengan pendamping PKH yang sengaja datang kerumah warga untuk mengambil kartu ATM PKH untuk dilakukan pengecekan agar ketika dicairkan gampang dan tidak ada masalah,” Ujar Kades.
” Saya sebagi Kepala Desa Gunung Gede langsung mengumpulkan warga yang menerima PKH untuk di mintai keterangan lebih mendetail. “saya pun langsung akan menghadirkan pendamping untuk segera menyelesaikan masalah ini jangan sampai berlarut-larut, karena ini akan menjadi bumerang di masyarakat kami,” Ungkap Samsudin.
Karena merasa penasaran dengan keluhan warga, sehingga kami melakukan pengecekan di BRI untuk mengetahui kebenaranya dan di Print Out,”pungkasnya.
Pendamping PKH Desa Gunung Gede ketika mau dikonfirmasi dirumahnya tidak ada di tempat bahkan dihubungi via telpon seluler maupun via whatsApp pun tiadak ada jawaban. “Hingga berita ini ditayangkan pendamping PKH belum bisa dihubungi.**@(Sumantri).