Beranda Bangka Belitung Geosite dan Geopark Destinasi Wisata Lokal Andalan Bangka Barat

Geosite dan Geopark Destinasi Wisata Lokal Andalan Bangka Barat

2322
0
BERBAGI

Kabupaten Bangka barat, Warta Reformasi – Geosite dan Geopark merupakan destinasi wisata lokal andalan yang berada di Bukit penyabung permai, Desa Pelangas, Kecamatan Simpang Teritip adalah Kawasan Hutan Produksi yang berada didalam wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Unit I Rambat Menduyung, Kabupaten Bangka Barat, di bawah binaan UPTD Dinas Kehutanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Saat ini telah mempunyai Izin Hutan Tanam Rakyat (HTR) dari Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan (KLHK) selama 35 tahun yang di serahkan kepada Koperasi Penyabung Permai Desa Pelangas untuk dikelolah, “katanya,  Jumat (3/1/2020).

Sejak tahun 2019 mulai di bina secara langsung oleh Kasi Perencanaan Dan Pemanfaatan Hutan KPHP Rambat Menduyung Ardianeka,ST.,M.Si untuk dijadikan salah Satu destinasi wisata alam andalan Kabupaten Bangka Barat berupa Geosite, Geopark Lokal Bangka Barat.

“Saya melihat potensi bukit penyabung Pelangas sangat luar biasa untuk dijadikan geosite, karena kondisi hutan yang masih terjaga dengan baik dimana tiga unsur dari syarat Geopark Ada didalam bukit tersebut.
Syarat penting yang dimaksud untuk menjadi Geopark tersebut adalah Geodiversity yaitu keunikan batuan secara Geologi, Biodiversity yaitu keunikan dan keanekaragam Flora dan Fauna dan Culturaldiversity yaitu keunikan kebudayaan, adat istiadat dan kearifan lokal,”ungkap Ardianeka.

Ibu Aerdianeka, S.T, M.si juga menjelaskan bahwa Secara Geologi dijumpai sebaran batuan granite dengan perkiraan umur 210 juta tahun di bukit penyabung (butuh penelitian lebih lanjut), juga ditemui Batu diabas Dan tourmaline,”paparnya.

“Secara Biodiversity, masih banyak ditemukan pepohonan berukuran besar dengan kerapatan yang tinggi dimana Jenis Jenis pohon tersebut sudah hampir punah keterdapatannya di pulau Bangka seperti Berang (chest nut), Kepayang, Tampoi, Malik, Bernai, Kulan, Ara, Puren dan jenis lainnya, masih banyak dijumpai Tarsius Bancanus salah satu hewan nokturnal jenis primata terkecil di dunia, kukang, binturong, trenggiling, tupai terbang, tupai belang tiga bahkan tupai terkecil yang hanya seukuran ibu jari, burung Hijau daun, termasuk burung puar yang setiap tahunnya bukit penyabung dijadikan jalur migrasi jika pohon pohon tersebut sedang berbuah.

Dan tentunya keunikan Dan keragaman tersebut dibutuhkan penelitian lebih lanjut oleh ahli tanaman dan hewan dan secara Culturaldiversity, bukit penyabung di lindungi oleh suku jerieng dimana setiap tahun di Bukit tersebut dilakukan semacam upacara adat yang mereka sebut “ceriak gunung” berfungsi untuk menjaga agar masyarakat sekitar tenteram, aman dan Sejahtera selain dari menjaga kelestarian hutan di bukit tersebut, juga di iringi oleh Musik gambus dengan tarian tabo khas suku Jerieng,”jelas Eka.

Kasi Perencanaan Dan Pemanfaatan Hutan KPHP Rambat Menduyung Ardianeka,ST.,M.Si Berharap Wisata Alam ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat dengan membangun ekonomi kreatifnya,”ujarnya.

“Bukit Penyabung Desa Pelangas di bulan desember Tahun 2019 telah mendapatkan juara 3 seprovinsi Kepulauan Bangka Belitung dari 67 peserta,Dimana saat ini sudah mempunyai Kelompok Sadar Wisata, sehingga para penggiat wisata Alam bukit penyabung berharap mendapatkan perhatian lebih baik itu dari tingkat Kementerian, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ataupun Kabupaten Bangka Barat agar segera membangun infrastruktur dan penambahan sarana Dan prasana agar para pengunjung bukit lebih nyaman ketika sedang menikmati indahnya keasrian flora Dan faunanya. Karena di tahun 2020 ini.

Bukit Penyabung Pelangas di ikutsertakan dalam lomba Sadar Wisata Tingkat Nasional.
Dengan potensi yang luar biasa ini, saya berharap dibawah binaan KPHP Rambat Menduyung, dengan izin Pengelolaan oleh Koperasi Penyabung Permai dapat segera terlihat geliat peningkatan ekonomi kreatifnya,”harap kasi KPHP Rambat menduyung ini.

Pada bulan November 2020 kaki Bukit Pelangas akan dijadikan camping ground untuk acara Jambore Relawan Forum Daerah Aliran Sungai (ForDAS) hasil rapat dewan Pengurus dan anggota forum tersebut.

Diharapkan para peserta mendapatkan penambahan ilmu dan informasi penting terkait unsur unsur di dalam geosite Geopark tersebut, dimana relawan juga akan diberi pembekalan terkait Pengelolaan geosite geosite yang berada di wilayah administratif Kabupaten Bangka Barat.**@(R”77)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here