Beranda Mau Tau Pak Presiden, Toloong Bantu Kami Pedagang Pasar Prabumulih

Pak Presiden, Toloong Bantu Kami Pedagang Pasar Prabumulih

1255
0
BERBAGI

PRABUMULIH, Warta Reformasi-Nah,Akhirnya aksi unjuk rasa yang diserukan sebelumnya para pedagang Pasar di kota Prabumulih, Sumatera Selatan akhirnya memuncak, Senin (26/11/2018).

Ratusan para pedagang tradisional yang diketahui biasa berjualan disekitar lokasi Jalan Andalas, Jalan M Yamin, Lorong Kelapa, Lorong Pendowo, Lorong Buntu, dan Pasar Tradisional Modern (PTM) 1 Prabumulih tersebut sekitar pukul 08.45 WIB mulai menggelar Longmarch dikawasan Jalan Jenderal Sudirman dari depan PTM 2 Prabumulih menuju ke lokasi gedung DPRD Prabumulih.

Nah,salah satu diantara ratusan pedagang yang mengaku bernama Sumiari itu menuturkan, sejak berdiri gedung PTM 1 hingga berjalannya pembangunan gedung PTM 2 Prabumulih beberapa tahun terakhir. Bahkan menurutnya, aksi yang mereka lakukan ini jauh sebelumnya belum pernah mereka lakukan.

Namun, lanjut dia, sejak beberapa bulan terakhir para pedagang pasar diketahui menolak untuk direlokasi. Hingga sejumlah pedagang itu disinyalir merasa tanggapan mereka selalu sulit untuk didengarkan pihak terkait dengan berbagai alasan. Akhirnya, mereka pun sepakat melakukan perlawanan dengan menggelar aksi damai tersebut.

“Ya,kami selama ini selalu taat dan mengikuti aturan dari pihak pemerintah karena kami demi mendukung pembangunan dan keindahan kota Prabumulih ini,” ungkapnya kepada awak media Senin (26/11/2018).
Pantauan dilapangan, ratusan massa sejak pagi hari tadi, mulai berkumpul di depan PTM Prabumulih. Mereka pun menggelar longmarch di sepanjang jalan Sudirman hingga menuju ke lokasi gedung DPRD Kota Prabumulih.

Dan disepanjang jalan itu, diketahui juga massa sempat berteriak sambil membawa sejumlah alat peraga berupa karton dan spanduk bertuliskan ‘Bpk Jokowi Presiden RI tolong bantu kami untuk tempat berdagang yang layak ditempati. Kami mohon’,” tulis di karton dipegang saat peserta aksi demo tersebut.

Hal senada juga dikatakan Taufik, pedagang lainnya yang mengatakan dalam aksi demo itupun tak ketinggalan, massa yang didominasi kaum perempuan tersebut juga sebagian membawa beberapa alat peraga seperti spanduk dan karton yang bertuliskan tuntutan dan alasan-alasan pedagang sepakat menolak relokasi tersebut.

Besar harapan pedagang, kata Taufik dengan gelar aksi damai ke DPRD Prabumulih ini, para wakil-wakil rakyat yang berada duduk di ruangan sejuk nan mewah dalam gedung DPRD kota Prabumulih tersebut mampu menindaklanjuti aspirasi dan persoalan tengah dialami para kalangan pedagang kaki lima itu.

“Sebetulnya sudah banyak permasalahan yang tengah kami cukup rasakan ini. Apalagi soal jumlah pedagang pasar yang patut kami pertanyakan sekarang ini sudah bertambah lebih dari 1900 pedagang. Ini luar biasa dan diluar dugaan kami pak,” imbuhnya.

Lebih lanjut dibeberkan dia, sejak puluhan tahun Pasar Inpres Prabumulih hingga dibangunnya PTM Prabumulih ini, jumlah pedagang berkisar sekitar 700 orang pedagang.

“Sekitar 700 an orang pedagang ini setau kami punya SK, tapi kok tau-tau jumlahnya sekarang sudah mencapai lebih dari 1900 pedagang,” cetusnya seraya menyindir hal yang wajar jika kios di PTM 2 Prabumulih itu berukuran kecil.

Ia jelaskan, sebetulnya Pemkot Prabumulih dan para pedagang pasar diawal sosialisasi pembangunan PTM beberapa tahun silam, telah sepakat jika ukuran bangunan petak setiap kios PTM berukuran 2,5 meter persegi. “Tapi kenyataannya sekarang beda pak,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Komunitas Pedagang Kota Prabumulih (KPKP), Richard Fernando SH yang berhasil dikonfirmasi menjelaskan, aksi unjuk rasa yang digelar pihak pedagang itu merupakan sebagai bentuk kekecewaan pedagang yang menolak pihak Pemkot Prabumulih akan tetap bersikukuh merelokasi mereka untuk segera menempati gedung PTM 2 Prabumulih tersebut.

“Kami mau pak dipindahkan ke gedung PTM 2 itu malah pedagang ini sangat terimakasih dengan Pemkot. Tapi kalau kondisinya seperti itu jangan kan mau jualan. Meletakkan barang jualan mereka saja tidak cukup pak,” tandasnya.

“Apalagi yang namanya pasar ini pasti rame, siapa yang mau bertanggung jawab kalau nanti-nantinya gedung itu roboh!, karena kondisi dinding bangunannya juga sudah banyak yang retak pak. Makanya kami minta jaminan terlebih dulu uji kelayakan gedung itu dari pihak lembaga berwenang, layak tidaknya gedung itu untuk dihuni,” beber Richard.

Seperti diketahui, Komunitas Pedagang Kota Prabumulih (KPKP), Ikatan Pedagang Pasar Pasar Inpres Prabumulih (IP3IP) dan Asosiasi Pedagang Pasar Prabumulih (AP3) diketahui menolak relokasi pedagang ke gedung PTM 2 Prabumulih ini cukup beralasan.

Sebab, kondisi gedung atau tempat yang disiapkan itu disinyalir tidak memadai dan berukuran sempit. Bahkan, Senin (26/11/2018) lalu sekitar pukul 08.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB mendatang yang akan mengepung gedung DPRD kota Prabumulih.

“Iya ratusan pedagang akan melakukan aksi demo di gedung DPRD Prabumulih pada Senin (26/11/2018) mendatang sebagai langkah menentang pelaksanaan relokasi pedagang ke PTM 2 Prabumulih,” kata Ketua Komunitas Pedagang Kota Prabumulih (KPKP), Richard Fernando SH kepada media ini Jumat (22/11/2018) lalu.

Pertemuan tersebut pun diketahui mereka mempersatukan pendapat untuk secara tegas menolak relokasi, bahkan kupon pembagian kios bagi pedagang yang sudah menerima akan dikembalikan ke Pemkot Prabumulih melalui DPRD Prabumulih,Media inj mengabarkan.**@(JNB)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here